LogoDIGINATION LOGO

10 Teknologi Kesehatan Masa Depan

author Oleh Aulia Annaisabiru Ermadi Sabtu, 3 November 2018 | 16:00 WIB
Share
Iilustrasi digital healthcare (shutterstock)
Share

Masa depan dunia kesehatan tidak lepas dari teknologi digital. Kemajuan teknologi yang begitu pesat berdampak juga pada bidang kesehatan. Perkembangan teknologi berperan membantu para dokter dan praktisi kesehatan membangun mutu perawatan kesehatan yang lebih baik.

Lalu, apa saja kira-kira teknologi yang digunakan dalam dunia kesehatan saat ini? Berikut beberapa macam teknologi kesehatan dan perannya yang perlu kamu ketahui.

Artificial Intelligence

Artificial intelligence menjadi salah satu teknologi yang berperan penting dalam mendesain ulang perawatan kesehatan yang sudah ada. Algoritma AI memudahkan pasien mendapatkan pelayanan dan bantuan medis secara cepat dan tepat. Begitu juga bagi tenaga medis, AI berperan mempercepat penanganan pasien, membantu menganalisa penyakit, bahkan meresepkan obat yang sesuai untuk pasien.

Baca juga: Diagnosa Penyakit? Cukup Ketuk Jari di Layar Ponsel...

Virtual Reality

Virtual Reality (VR) merupakan teknologi yang dapat menghadirkan lingkungan rill secara maya. Dalam bidang kesehatan, VR dimanfaatkan sebagai alat simulasi operasi bagi para calon dokter, selain itu juga dapat membantu dokter menentukan lokasi pembedahan pada tubuh pasien. VR digadang-gadang sebagai masa depan pelayanan kesehatan, seperti dilansir dari medicalfuturist.com, pada tahun 2020 diperkirakan nilai pasar global virtual reality dalam pelayanan kesehatan akan mencapai USD 3,8 miliar. 

Augmented Reality

Berbeda dengan VR, Augmented Reality tidak menghilangkan kontak dengan realitas. Augmented reality sering digunakan saat dokter melakukan pemeriksaan sebelum operasi, seperti CT Scan atau MRI, yang dapat memberikan gambaran kepada ahli bedah tentang anatomi internal pasien. Penggunaan augmented reality juga akan membantu pasien mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat tentang penyakitnya.

Healthcare trackers, wearables, sensors

Penggunaan healthcare trackerswearables dan sensor yang biasa digunakan sehari-hari membantu pengguna memonitor kesehatannya secara mandiri. Teknologi ini mendorong pengguna melakukan kegiatan preventif dan menjaga kesehatannya. Tekanan darah, kadar glukosa, suhu tubuh bahkan tingkat stress dapat diakses secara real time oleh pengguna, sehingga mereka dapat mengatur pola hidup sehatnya sendiri.

Baca juga: 5 Hal Ini Bisa Digihealth Lakukan

Tricorder Medis

Tricorder medis merupakan perangkat portabel yang dapat memindai kondisi medis penggunanya. Alat ini mampu mengukur tanda-tanda vital kesehatan seperti tekanan darah, temperatur dan denyut jantung manusia. Dari data yang didapat, alat ini akan melakukan analisis dan mendiagnosa kondisi kesehatan pengguna. 

Pengurutan genome

Teknologi pengurutan genome digunakan untuk mengetahui informasi mendasar tentang tubuh manusia meliputi kepekaan obat, kondisi medis multifaktorial atau monogenik dan mampu melihat riwayat medis keluarga. Data-data ini dapat digunakan untuk menentukan perawatan dan pengobatan yang efektif dan efisien untuk pasien.

Melihat pentingnya data ini, pemerintah Amerika pernah melakukan Human Genome Project pada tahun 2003 dan menghabiskan biaya sekitarUSD 2,7 miliar. 

Baca juga: Digihealth, Masa Depan Dunia Kesehatan

Ilustrasi digital healthcare (shutterstock)

Revolusi penemuan obat

Selama ini, proses penemuan obat baru memakan waktu panjang dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Obat yang ditemukan harus diuji satu per satu pada pasien, lalu jika tidak cocok, ahli harus mengukur kembali dosisnya hingga sesuai, begitu terus.

Hingga pada tahun 2016 muncul In Silico Trials yang menjadi revolusi penemuan obat. In Silico Trials memberikan simulasi komputer untuk pengembangan obat. Alat ini mampu menguji obat-obat baru pada pasien virtual dan memberikan informasi takaran dosis yang tepat secara cepat.

Teknologi Nano

Teknologi Nano disebut sebagai revolusi baru dengan menciptakan zat dengan ukuran kecil hingga satu per miliar meter (nanometer). Teknologi Nano dalam dunia kesehatan melibatkan aplikasi dari partikel nano yang saat ini sedang dalam pengembangan. Penelitiannya melibatkan penggunaan robot berukuran nano yang digunakan untuk melakukan pengobatan di tingkat sel.

Seperti yang dilakukan oleh Max Planck Institute yang bereksperimen menciptakan robot berukuran nano yang bisa masuk ke dalam cairan tubuh dan membantu mengirimkan obat-obatan atau bantuan medis lainnya tepat sasaran. Microbot ini berbentuk seperti kerang yang bisa berenang melalui aliran darah.

Robotik

Perkembangan teknologi robot merambah dunia kesehatan. Saat ini sudah ada sejumlah robot yang sengaja dibuat untuk memudahkan dokter mendeteksi, mengobati penyakit dan membantu merawat pasien. Mulai dari robot companions hingga robot bedah mulai dikembangkan. 

Robot ini memiliki berbagai fungsi seperti membantu terapi berjalan, mengobati masalah kesehatan mental hingga mengingatkan waktu minum obat. Robot-robot ini ditanami sensor sentuh, kamera dan mikrofon untuk memaksimakan fungsinya. Beberapa contoh robot dalam dunia kesehatan adalah Jibo, Pepper, Paro dan Buddy.

Baca juga: Menkominfo Sebut Aplikasi Pendidikan dan Kesehatan ‘Lahan Basah’ untuk Startup

3D-printing

Penggunaan printer 3D tidak luput dimanfaatkan dalam dunia medis. Rapid prototyping atau dikenal dengan 3D printing merupakan suatu proses pembentukan berbagai bentuk model digital secara virtual dalam objek tiga dimensi. 3D printing dalam dunia kesehatan digunakan untuk mencetak jaringan hingga membuat kulit sintetis. Bahan meterial yang digunakan adalah sel kulit dan gen manusia (bio-ink). 

Kemajuan teknologi tidak bisa dihindari mempengaruhi dunia kesehatan. Teknologi yang ada mampu membuat revolusi di berbagai bidang medis mulai dari cara melakukan perawatan hingga terapi pasca operasi. Dengan adanya teknologi canggih ini diharapkan perawatan dan pengobatan akan lebih efektif dan tepat sasaran di masa depan.

Semoga!

Baca juga: Baca juga: Fintech Connect, Ketika Kesehatan Bertemu Teknologi

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
  • Sumber: medical futurist, Merritta Hawkins, Genome
TAGS
RECOMMENDATION

6 Startup Indonesia Berangkat ke Festival Teknologi AS

Sejalan dengan misi keberlanjutan dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian kreatif Indonesia, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memberangkatkan enam perusahaan rintisan ke festival seni kreatif dan teknologi terbesar di dunia, South by Southwest (SXS

Rabu, 14 Februari 2018 | 12:48 WIB
LATEST ARTICLE

Tips Hemat Naik Pesawat

berikut tips agar bisa lebih hemat naik pesawat domestik di Indonesia!

Selasa, 9 April 2024 | 11:39 WIB