LogoDIGINATION LOGO

Digihealth, Masa Depan Dunia Kesehatan

author Oleh Ana Fauziyah Senin, 29 Oktober 2018 | 08:15 WIB
Share
ilustrasi digihealth (shutterstock)
Share

Perkembangan teknologi dan informasi di segala bidang adalah keniscayaan, termasuk menyentuh dunia kesehatan. Pelayanan kesehatan berbasis teknologi dan informasi terus meningkat dengan semakin banyaknya aplikasi dan layanan kesehatan yang inovatif. Selain meningkatkan mutu, digitalisasi di dunia kesehatan juga memudahkan pasien untuk mengakses layanan.

Tapi benarkah digital health atau digihealth akan menjadi masa depan dunia kesehatan?

Dilansir dari Forbes, Jumat, (26/10), setidaknya ada 4 manfaat penggunaan teknologi dan informasi dalam dunia kesehatan. Apa saja? Mengatasi biaya perawatan kesehatan jangka panjang, memberdayakan pasien dan penyedia layanan kesehatan dengan data dan koneksi real-time satu sama lain, memberikan hasil perawatan kesehatan yang lebih baik, dan mengenalkan pemeran baru ke ekosistem kesehatan.

Teknologi sehari-hari seperti telepon seluler, sensor di smartphone, cloud storage, dan data analysis memainkan peran penting dalam kesehatan digital saat ini. Penggunaan digihealth akan membantu prediksi penyakit di awal sehingga kita mampu melakukan pencegahan dini penyakit sebelum bertambah parah, sekaligus memangkas biaya perawatan.

Data dari tubuh pasien akan memberikan informasi yang lebih akurat tentang kondisinya sehingga dokter bisa memilih secara tepat dan efisien, tindakan apa yang mestinya dilakukan. Identifikasi penyakit yang lebih akurat, tepat waktu plus pemantauan jarak jauh akan meningkatkan kualitas perawatan dan mengurangi pemborosan.

Baca juga: Menkominfo Sebut Aplikasi Pendidikan dan Kesehatan ‘Lahan Basah’ untuk Startup

paramedis mengakses data kesehatan seecara digital (shutterstock)

“Bayangkan model perawatan kesehatan yang selalu tersedia dan didorong oleh data yang dikumpulkan dari tubuh, tentang lingkungan, gizi, dan aktivitas kamu sehari-hari secara terus menerus. Hal itu akan memberikan perawatan kesehatan pribadi sepanjang hidup tanpa harus pergi ke rumah sakit. Kamu juga bisa memiliki akses ke para ahli dan dokter spesialis terbaik dunia,” ujar Leslie Saxon, pendiri dan direktur eksekutif USC Center for Body Computing, dikutip dari Forbes.

Memberi sumbangan besar

Menurut Transparency Market Research (TMR), pasar kesehatan digital global mencapai USD 179,6 miliar pada tahun 2016. Pertumbuhannya diperkirakan akan meningkat 13,4% dalam kurun waktu tahun 2017 sampai 2025, sehingga diprediksi mencapai USD 536,6 miliar pada akhir tahun 2025.

Di masa depan, digihealth diperkirakan akan meningkatkan partisipasi pasien terhadap kesehatan mereka sendiri, di mana saat ini pasien sering tidak mendapat informasi lengkap mengenai kondisinya.

“Hak asasi manusia dasar adalah akses ke perawatan kesehatan, tetapi hanya sedikit orang yang memilikinya. Jika kita dapat menggunakan teknologi digital untuk menyediakannya, itu akan menjadi hal yang luar biasa,” pungkas Saxon.

Semoga segera terlaksana!

Baca juga: Fintech Connect, Ketika Kesehatan Bertemu Teknologi

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
  • Sumber: Forbes, Singularity Hub
TAGS
RECOMMENDATION

Sejumlah Startup Kesehatan Ikut Meriahkan HKN

Sebanyak lima startup di bidang kesehatan yaitu Halodoc, Insan Medika, Lemonilo, Pasienia dan Pijar Psikologi ikut mengisi stand dalam rangka Pameran Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-53 dan Produksi Alat Kesehatan Dalam Negeri pada tanggal 9 s

Senin, 13 November 2017 | 02:34 WIB
LATEST ARTICLE