Empat Negara Eropa Desak Amazon dan Google Bayar Pajak Lebih
Empat negara Eropa menginginkan perubahan kebijakan pajak untuk perusahaan digital multinasional seperti Amazon dan Google
Senin, 11 September 2017 | 06:23 WIB
Setiap perusahaan terus berinovasi untuk menemukan ciri pembeda dari para pesaingnya, mencari cara untuk terus mencuri perhatian pengguna dengan menjadi berbeda. Namun sayangnya tidak semua perusahaan mampu berinovasi secara konsisten. Banyak perusahaan yang terjun bebas setelah mencapai puncak. Menurut penelitian Innosight, konsultan strategi bisnis asal Amerika, lebih dari 50% perusahaan dalam daftar S&P 500 (indeks saham 500 perusahaan bermodal besar) saat ini diperkirakan akan terganti dalam 10 tahun ke depan.
Namun IBM, Google dan Amazon berhasil mematahkan tren ini. Ketiganya konsisten berinovasi, menunjukkan tajinya menciptakan produk dan layanan yang merevolusi. Ketiga perusahaan ini bergerak di bidang yang sama yaitu teknologi, namun ketiganya sukses menemukan caranya sendiri untuk terus eksis. Belajar dari ketiga perusahaan besar ini, berikut prinsip-prinsip inovasi yang bisa kamu pelajari...
Lebih dari satu abad berinovasi
IBM mungkin terlihat goyah. Pada tahun 1980-an muncul revolusi minikomputer yang kemudian memunculkan perusahaan-perusahaan seperti Microsoft, Intel dan Sun Microsystems di tahun 90-an. Sampai muncul teknologi cloud belakangan. Nyatanya IBM masih tetap hadir dan berinovasi. IBM memelopori teknologi masa depan seperti artificial intelligence, blockchain, komputasi kuantum dan neuromorphic chips. Sejak dibangun 107 tahun lalu, IBM bertumpu pada devisi riset yang mengagumkan. Mereka meneliti teknologi-teknologi potensial sebelum kompetitor melihatnya.
Baca juga: 4 Implementasi IBM Watson Analytics Dalam Industri Kesehatan
Aturan 80/20
Setelah IBM berdiri lebih dari 1 abad, Google kemudian hadir pada tahun 1998, 20 tahun lalu. Fokus kedua perusahaan ini berbeda, dimana IBM fokus pada perancangan sistem, sedangkan Google fokus pada penjualan produk pada konsumen.
Kedua perusahaan ini sama-sama bersaing dalam bidang teknologi fundamental khususnya pada komputasi kuantum dan artificial intelligence. IBM membangun divisi risetnya selama berpuluh-puluh tahun, sementara Google berhasil membangun divisi risetnya hanya dalam waktu 10 tahun.
Rahasia kesuksesan Google adalah keberhasilannya dalam mengintegrasikan sejumlah strategi ke dalam satu ekosistem yang koheren. Dengan mendatangkan puluhan peneliti terbaik dan menerapkan aturan 80/20 yaitu 80 persen waktu kerja di kantor untuk mengerjakan pekerjaan dan meluangkan 20 persen sisanya untuk mengerjakan proyek khusus sesuai passionnya. Hal ini terbukti efektif untuk memunculkan ide-ide out of the box yang bisa membantu mengembangkan perusahaan.
Baca juga: Google Luncurkan 'Startup With Google'
Memo 6 halaman
Sementara IBM menguasai inovasi teknologi fundamental, Amazon unggul dalam inovasi model bisnis. Dimulai dari toko buku online, Amazon dengan cepat tumbuh dan menambah kategori produk. Amazon memelopori cloud computing, smart speakers, dan kini merambah ke layanan kesehatan.
Apa yang membuat Amazon berbeda? Perhatiannya pada pelanggan! Amazon membangun bisnisnya dari sudut pandang pelanggan sebelum produk mulai dikembangkan hingga diluncurkan ke pasar. Kunci yang mendorong Amazon terus berinovasi adalah memo 6 halaman yang menjadi tradisi dalam setiap rapat. Ditulis secara naratif dan terstuktur lengkap dengan perkiraan reaksi pelanggan, dan hal ini terbukti efektif untuk memprediksi masalah dan cara penyelesaiannya.
Membangun divisi riset selama 1 abad, menerapkan aturan 80/20 dan memaksa menulis memo 6 halaman adalah jalan yang dipilih IBM, Google dan Amazon untuk mendorong inovasi dalam perusahaannya guna mengembangkan bisnis mereka. Tidak ada cara yang benar atau salah, tetapi mereka telah menemukan caranya sendiri. Jadi untuk mendorong inovasi, kamu perlu menemukan caramu sendiri.
Nah, bagaimana caramu?
Baca juga: Keren! Tas Rotan Indonesia Dijual di Amazon
Empat negara Eropa menginginkan perubahan kebijakan pajak untuk perusahaan digital multinasional seperti Amazon dan Google
Senin, 11 September 2017 | 06:23 WIBSatu dekade lalu Walmart adalah raksasa ritel terbesar di Amerika Serikat, namun perkembangan e-commerce dan budaya belanja online telah mengubah lanskap industri ritel di negeri Paman Sam
Senin, 11 September 2017 | 08:25 WIBPertumbuhan dalam bidang digital, inovasi dan disrupsi yang dihasilkan di setiap aspek kehidupan, tidak lagi dapat dihindari
Kamis, 8 Maret 2018 | 05:43 WIBEmpat cara jitu untuk kamu belajar Excel dalam konteks bisnis. Yuk, simak selengkapnya berikut ini!
Rabu, 17 April 2024 | 16:29 WIBBagaimana dengan Perkembangan Tahun 2024?
Selasa, 16 April 2024 | 18:38 WIBberikut tips agar bisa lebih hemat naik pesawat domestik di Indonesia!
Selasa, 9 April 2024 | 11:39 WIBKamu yang hendak pulang ke kampung halaman sebaiknya mengetahui aplikasi-aplikasi di bawah ini
Kamis, 4 April 2024 | 16:34 WIByuk simak cara untuk mengelola uang THR dengan baik!
Selasa, 2 April 2024 | 15:59 WIBFitur ChatGPT ini bisa digunakan untuk apa saja ya di bulan puasa? Yuk, simak selengkapnya berikut ini:
Jumat, 29 Maret 2024 | 10:15 WIBsimak beberapa ide usaha untuk Bulan Ramadan sebagai berikut!
Kamis, 21 Maret 2024 | 17:30 WIBERSPO hadirkan lima koleksi pakaian olahraga berkualitas tinggi dengan harga terjangkau
Kamis, 21 Maret 2024 | 16:36 WIBKamu bisa mendapatkan smartphone dan gadget dengan harga dan promo menarik
Senin, 18 Maret 2024 | 09:36 WIBvisualisasi data yang menarik serta efektif guna mensukseskan bisnis secara keseluruhan Yuk, simak penjelasannya!
Sabtu, 16 Maret 2024 | 11:38 WIBBuat kamu yang pelajar ini dia cara untuk menambah uang:
Rabu, 6 Maret 2024 | 10:02 WIBAnting ini merupakan alat yang lebih baik dalam mendeteksi parameter kesehatan wanita
Selasa, 5 Maret 2024 | 13:57 WIBIntegrasi antara SEEK, Jobstreet, dan Jobsdb menghadirkan AI
Jumat, 1 Maret 2024 | 18:14 WIBBerikut beberapa alasan mengapa data scientist penting buat pembisnis :
Kamis, 29 Februari 2024 | 13:24 WIBMelalui agenda bersama ini, mampu menurunkan emisi karbon
Kamis, 29 Februari 2024 | 11:22 WIB