LogoDIGINATION LOGO

Ini, Lho, Daftar ‘Crazy Rich Asians’ di Dunia Nyata

author Oleh Desy Yuliastuti Selasa, 18 September 2018 | 16:30 WIB
Share
ilustrasi Muda dan Kaya (Shutterstock)
Share

Meledaknya film Crazy Rich Asians sukses mencuri perhatian warga dunia pada gaya hidup mewah dan kehidupan glamor kaum jetset Singapura. Dibalut konflik ‘putera mahkota’ dari keluarga konglomerat bernama Nick Young yang membawa kekasih dari keluarga sederhana, film ini menampilkan banyak sosok pengusaha muda yang sukses besar dengan bisnisnya masing-masing.

Menjadi sangat populer, film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya penulis Singapura, Kevin Kwan ini berhasil membukukan pendapatan USD 34 juta atau lebih dari Rp505 miliar hanya dalam waktu 5 hari pertama saja!

Terlepas dari kesuksesannya, sesungguhnya anak muda super kaya di Asia benar-benar nyata. Meskipun Nick Young tidak termasuk di dalamnya, berikut daftar 10 Entrepreneur Asia terkaya versi Forbes dan The Bloomberg Billionaires Index 2018 per 28 Agustus 2018.

Baca juga: Susul Zuckerberg, Inilah Daftar Orang Muda Terkaya di Bidang Teknologi

ilustrasi sebelum dan sesudah kaya (Shutterstock)

Li Weiwei, founder game developer 37Games, China

Li Weiwei (41), lebih dikenal sebagai Li Yi-Fei sangat terkenal di industri game developer China. 37Game-nya adalah salah satu perusahaan game browser terbesar yang berkembang di balik Tencent. Perusahaan ini menghasilkan sekitar 6 miliar Yuan (USD880 juta) tahun lalu dengan salah satu game berbahasa Inggris terpopulernya adalah Guardians of Divinity.

Li sempat bekerja untuk beberapa perusahaan teknologi Cina dan gagal dalam mengembangkan perusahaan R & D sendiri sebelum mendirikan 37Games tahun 2011. Dia  alumnus dari Cheung Kong Graduate School of Business di mana Jack Ma dari Alibaba juga salah satu mantan mahasiswanya. Kekayaan bersih Li Weiwei saat ini diperkirakan USD1,5 miliar.

Tan Min Liang, founder perusahaan perangkat game Razer, Singapura

Perusahaan Tan Min Liang (40), Razer, sejak tahun 2005 telah mengembangkan beberapa perangkat untuk bermain game seperti laptop, mouse, dan soundbars. Tahun lalu pendapatan Razer mencapai USD4 miliar.

Sebagai mantan pengacara, Tan adalah miliarder termuda Singapura. Dia sangat populer di industri game dan menjadi tokoh dalam beberapa game, seperti Wasteland 2 yang dikembangkan oleh inXile Entertainment. Kekayaan bersih Tan Min Liang saat ini diperkirakan USD1,1 miliar.

Vijay Shekhar Sharma, founder dompet digital Paytm, India

Vijay Shekhar Sharma (40) adalah miliuner termuda di India. Ia mendirikan Paytm, singkatan"Pay Through Mobile" tahun 2011. Ketika masih kuliah, Ia mendirikan sistem manajemen konten pertamanya, XS Corps, yang dijualnya pada 1999.

Saat ini, Paytm memiliki sekitar 250 juta pengguna terdaftar dan melakukan 7 juta transaksi setiap hari. Perusahaannya juga telah mengembangkan Paytm Payments Bank dan platform e-commerce, Paytm Mall. Kekayaan bersih Vijay saat ini diperkirakan USD1,7 miliar.

Baca juga: Ekonomi Digital Bikin Kaya Asia Pasifik

ilustrasi Muda dan Kaya (Shutterstock)

Colin Huang, founder e-commerce Pinduoduo, China

Colin Huang (38) mendirikan e-commerce Pinduoduo, atau PDD pada 2015 yang berarti "menggabungkan lebih banyak" dalam bahasa Cina. Aplikasi ini memberikan pengalaman pembelian secara grup kepada pelanggan. Pengguna dapat mengundang teman untuk membentuk tim belanja dengan membagikan informasi produk PDD di jejaring sosial seperti QQ dan WeChat. Tim dapat memperoleh harga yang lebih rendah untuk pembelian mereka. Tahun lalu, perkiraan pendapatan perusahaan adalah 1,4 miliar Yuan.

Setelah menyelesaikan studinya, Huang bekerja di Google sebagai insinyur perangkat lunak dan pindah kembali ke Cina untuk membantu menyiapkan Google China pada 2006. Namun, pada tahun 2013 ketika berusia 33 tahun, Ia memutuskan pensiun karena infeksi telinga, tapi kemudian muncul kembali dengan ide mengembangkan PDD. Kekayaan bersih Colin Huang saat ini diperkirakan USD 9,9 miliar.

Kim Dae-il, founder game developer Pearl Abyss, Korea Selatan

Berawal dari mimpi seorang mahasiswa putus kuliah, sejak sekolah menengah Kim Dae-il (38) memang telah bermimpi menjadi pengembang game, menurut wawancara dengan Forbes. Ia mendirikan Pearl Abyss tahun 2010, dan mengembangkan game role-playing bernama Black Desert tahun 2015.

Dirilis sebagai versi online pada awalnya, pendapatan Black Desert telah mencapai hampir USD400 juta sejak diluncurkan. Sekitar 80% pendapatannya berasal dari luar negeri dengan 8,5 juta pengguna terdaftar termasuk dari Amerika Utara dan Eropa.

Tahun lalu, pendapatannya tersebut mencapai sekitar 93 miliar Won (USD83,9 juta), dan pada Februari 2018 ini, versi Black Desert Mobile diluncurkan. Pencapaian tersebut tentu menambah pundi-pundi kekayaan bersihnya yang kini diprediksi mencapai USD1,1 miliar.

Cai Xiaoru , ketua distribusi produk RFID Tatwah Smartech, China

Cai Xiaoru (38) menjadi motor dari China Tatwah Smartech yang mengkhususkan diri dalam produk-produk identifikasi frekuensi radio, termasuk contactless smart cards, tag elektronik dan pembaca kartu. Perusahaan ini memiliki lebih dari 20 anak perusahaan dengan pendapatan sekitar 3.445 juta Yuan tahun lalu.

Tatwah Smartech adalah salah satu pemimpin industri kartu pintar di negara tersebut, dimana mereka bertujuan untuk memperluas perusahaannya ke bidang-bidang transportasi cerdas, pendidikan cerdas, manajemen rumah dan aset cerdas. Kekayaan bersih Chai Xiaoru saat ini diperkirakan mencapai USD1,1 miliar.

Baca juga: Kekayaan Mark Zuckerberg Bertambah 106 Triliun Rupiah Selama Musim Panas 2017

ilustrasi Muda dan Kaya (Shutterstock)

Frank Wang, founder dan CEO dari perusahaan manufaktur drone DJI, China

Berkat DJI, Frank Wang (37) telah menjadi miliarder pertama dari industri drone. Perusahaan ini adalah produsen terbesar drone rekreasi di seluruh dunia dan meraup pendapatan USD 2,7 miliar tahun lalu.

Wang yang memiliki passion di dunia penerbangan sejak Ia masih di sekolah menengah pertama, belajar teknik elektronik di Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong. Menariknya, Wang mendirikan perusahaan itu pada tahun 2006 bersamaan dengan membuat drone pertamanya di kamar asrama. Pada tahun 2014, DJI meluncurkan drone terlarisnya, Phantom, yang turut menyumbang kekayaan bersih Wang senilai USD9,1 miliar.

Zhang Bangxin, pendiri TAL Education, China

Fenomena ikut bimbingan belajar setelah sekolah di Tiongkok, membuat TAL ("Tomorrow Advancing Life") Education milik Zhang Bangxin memiliki lebih dari 2 juta siswa di negara ini dan menjaring 31 juta pengguna di platform online-nya. Tahun lalu, grup ini menjadi perusahaan layanan pendidikan terbesar berdasarkan nilai pasar.

Pencapaiannya diawali ketika masih di universitas dimana Ia mulai menambah penghasilannya dengan mengajar siswa sekolah menengah. Selanjutnya, pria 37 tahun ini mendirikan Xueersi Education (belajar dan berpikir dalam bahasa Cina) yang menjadi grup TAL Education hingga hari ini. Kekayaan bersih Zhang diprediksi mencapai USD5,5 miliar.

Cheng Wei, founder perusahaan ride-sharing DiDi, China

Meskipun DiDi saat ini menghadapi kritik keras atas standar keamanannya akibat kasus seorang pebalap wanita dibunuh oleh salah satu driver, Cheng Wei tetap menjadi salah satu CEO paling berpengaruh di industri teknologi China. Tahun lalu, Cheng dipilih oleh TIME sebagai salah satu dari 20 orang paling berpengaruh dalam daftar teknologinya.

Salah satu platform transportasi seluler terbesar di dunia, DiDi dibentuk pada tahun 2015 ketika Cheng menggabungkan Alibaba-didukung Kuaidi Dache dengan Didi Dache sendiri. Pada tahun 2016, Cheng mengakuisisi divisi Cina Uber. Kekayaan bersih pria berusia 35 tahun ini diprediksi mencapai USD1,2 miliar.

Zhang Yiming, pendiri platform konten ByteDance, China

Zhang Yiming (34), miliarder muda asal Asia yang menjadi yang termuda dalam daftar miliarder Forbes tahun ini. Ia mendirikan salah satu platform konten terbesar dan paling cepat berkembang di China, ByteDance, pada tahun 2012.

Produk inti dari platform tersebut termasuk Jinri Toutiao, atau " Today’s Headlines", yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menyesuaikan konten bagi penggunanya; dan Tik Tok, atau "Douyin" dalam bahasa Cina, yang memungkinkan pengguna untuk memfilmkan klip video pendek kreatif dari menari hingga komedi dan membagikannya dengan teman-teman. Produk global lainnya antara lain TopBuzz dan BuzzVideo.

Saat ini, produk ByteDance ‘menjajah’ lebih dari 40 negara, termasuk Cina, Jepang, Asia Tenggara, Amerika Utara, dan Eropa. Kesuksesan tersebut mengantarkan Zhang meraup pundi-pundi kekayaan bersih sekitar USD 4 miliar. 

Kalau di Indonesia, siapa saja, ya?

Baca juga: Mumpung Masih Muda, Yuk Mulai Berbisnis

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
  • Sumber: SCMP
TAGS
RECOMMENDATION

Nadiem Makarim: Anak Muda Harus Berani Gagal

Founder sekaligus CEO perusahaan aplikasi ride hailing Gojek, Nadiem Makarim menyatakan bahwa anak muda harus berani menciptakan inovasi baru di bidang apapun demi kemajuan bangsa, utamanya di bidang digital

Selasa, 31 Oktober 2017 | 05:33 WIB

Jiwa Startup Harus Dirintis Sejak Muda

Digitalisasi telah mengubah banyak hal dalam kehidupan kita dan menumbuhkan kebiasaan baru yang telah cukup membudaya di kalangan masyarakat

Jumat, 4 Mei 2018 | 03:41 WIB
LATEST ARTICLE