LogoDIGINATION LOGO

Banyak Peluang di Fintech, Siapa Mau Garap? 

author Oleh Desy Yuliastuti Sabtu, 4 Agustus 2018 | 01:37 WIB
Share
Teknologi finansial (fintech) disebut masih punya banyak potensi yang belum tergali
Share

Teknologi finansial (fintech) disebut masih punya banyak potensi yang belum tergali. Chief Executive Officer International Finance Corporation (IFC), Philippe Le Houérou, dalam Forum Inklusi Finansial Fintech Indonesia di Jakarta, Selasa (31/7/2018) lalu, mengatakan bahwa dengan regulasi yang tepat, industri fintech di Indonesia dapat memberikan pembiayaan yang sangat dibutuhkan oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 

Le Houérou juga mengatakan, UMKM saat ini secara signifikan terhambat mendapatkan kredit. Pada tahun 2017, kesenjangan keuangan untuk bisnis ini diperkirakan mencapai 166 miliar dollar AS atau 19 persen dari PDB. Padahal, terdapat 58 juta UMKM di Indonesia, yang mempekerjakan 89 persen tenaga kerja sektor swasta, dan berkontribusi hingga 60 persen dari PDB negara.

Selain itu,  fintech disebut dapat mendukung pencapaian tujuan pemerintah Indonesia dalam hal inklusi finansial. "Indonesia telah mencapai kemajuan besar dalam inklusi keuangan, namun masih banyak yang harus dilakukan untuk menjembatani kesenjangan akses keuangan," katanya.

Dengan kerangka kerja pengaturan dan pengawasan yang tepat, sebenarnya fintech dapat memberi pelanggan akses kepada layanan pembayaran, tabungan, investasi, kredit, dan asuransi.

Lalu bagaimana fintech di Indonesia saat ini? 

Menurut Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), saat ini ada 235 perusahaan fintech yang beroperasi di Indonesia, lebih dari setengahnya didirikan dalam dua tahun terakhir. Pembayaran digital oleh fintech telah mencapai nilai total transaksi sebesar US$ 21 juta di Indonesia atau sekitar Rp 304 miliar.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Aftech Niki Luhur mengungkap data Findex 2017 yang menyebutkan hanya 49 persen orang dewasa di Indonesia yang memiliki akses ke pelayanan finansial formal.

Aftech menurutnya berkomitmen untuk membantu mendorong cita-cita strategis pemerintah Indonesia, yaitu menyertakan 75 persen masyarakat Indonesia ke dalam sistem finansial formal di tahun 2019. 

Fintech bisa sangat membantu karena, meski hanya 39 persen orang dewasa di Indonesia yang memiliki akun transaksi dengan institusi finansial formal, lebih dari 69 persen populasi yang belum menggunakan jasa perbankan itu sudah memiliki ponsel.

“Kami yakin fintech bisa bekerja sama dengan institusi finansial yang ada untuk memperluas jangkauan dan secara signifikan meningkatkan kecocokan produk dan pasar. Industri fintech pun sudah meningkat dengan cepat dan sudah memiliki lebih dari 30 juta pemakai, lebih dari 3 juta agen dan menjangkau 350 negara/kota. Kami sangat berterima kasih pada industri jasa pelayanan finansial dan pemerintah atas dukungan luar biasanya untuk kerjasama fintech,” jelasnya.

Melirik besarnya potensi di industri fintech itu, apakah kamu siap menggali? 

 

  • Editor: Wicak Hidayat
TAGS
LATEST ARTICLE

Tips Hemat Naik Pesawat

berikut tips agar bisa lebih hemat naik pesawat domestik di Indonesia!

Selasa, 9 April 2024 | 11:39 WIB