LogoDIGINATION LOGO

8 Startup Indonesia Ikuti Akselerasi Google

author Oleh Aulia Annaisabiru Ermadi Kamis, 2 Agustus 2018 | 04:15 WIB
Share
Marcus Foon, Program Manager for Developer Relations and Ecosystem SEA di Google.
Share

Indonesia merupakan salah satu negeri dengan banyak startup yang tumbuh dan berkembang. Saat ini, lebih dari 230 bisnis rintisan mencoba membagi ide dan mimpi besarnya. 4 diantaranya bahkan telah masuk kategori unicorn yang berarti memiliki valuasi bisnis di atas USD 1 miliar. Akan tetapi, ada gap yang terjadi antara startup kecil dengan startup terkemuka. Startup kecil sulit untuk melampaui tahap product-market fit, karena kurangnya mentor berpengalaman.

Untuk mengatasi hal tersebut, Kibar, salah satu pengembang ekosistem bisnis rintisan di Indonesia berkerjasama dengan Google Developers Launchpad mencoba mengatasi masalah ini dengan membangun akselerator startup bernama Digitaraya. Seperti telah ditulis sebelumnya, (baca juga: Hi Startup, Yuk Ikutan Rintis Bisnis Bersama Google), Google Developers Launchpad’ ini bertujuan memberdayakan ekosistem startup di seluruh dunia lewat berbagai akselerator terbaik, serta membantu akselerator-akselerator tersebut saling mendukung satu sama lain dengan saling berbagi ilmu dan sumber daya.

“Kami sangat antusias untuk memulai program akselerator dengan Digitaraya. Kami benar-benar percaya bahwa kemitraan “Powered by Launchpad” akan memberdayakan Digitaraya untuk membawa lebih banyak startup pada keberhasilan, dan kemudian membawa ekosistem startup Indonesia menuju level selanjutnya,” kata Marcus Foon, Program Manager for Developer Relations and Ecosystem SEA di Google.

Digitaraya sendiri, sesuai jadwal yang telah diberitakan sebelumnya, telah memilih 8 startup potensial diantaranya Arkademy (pendidikan), Modal Rakyat (fintech), Reblood (kesehatan), Neurosensum (teknologi informasi), KiniBisa (pendidikan), Riliv (kesehatan), Gelora Olahraga Asia (teknologi infrormasi) dan Expedito (logistik). Digitaraya akan mengadopsi konsep dari GV (Google Ventures) yaitu design sprint atau konsep cepat 5 hari untuk menjawab permasalahan bisnis yang diangkat melalui desain, prototipe dan menguji ide langsung dengan customer. Konsep ini terbukti ampuh memangkas waktu dengan memadatkan proses berbulan-bulan menjadi hanya satu minggu.

Kedelapan startup ini akan mendapatkan program akselerasi yang dibagi dalam 3 bootcamp dengan agenda workshop kepemimpinan, keynote talks inspiratif, design sprint, dan monitoring satu lawan satu. Bootcamp pertama akan dilaksanakan selama lima hari, dari 6-10 Agustus 2018. Deretan pembicara utama yang mempuni di berbagai sektor pun dilibatkan seperti Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika), Yasa Singgih (CEO Men’s Republic) dan Rene Suhardono (Impact Factory). Mentor-mentor penuh mengalaman yakni Andy Fajar (Kulina), Edward Widjanarko (Cicil), Brian Marshal (Sirclo), Irzan Raditya (Kata.ai), Andreas Sanjaya (iGrow), Vishnukari Mahmud (Ogilvy), dan Jaka Wiradisuria (Gojek) siap untuk mendampingi.

Program akselerator ini akan berlangsung selama tiga bulan, diisi dengan mentoring dan iterasi terus-menerus dalam rangka mencapai product-market fit, dan diakhiri dengan Demo Day pada 1 November 2018 mendatang, di mana partisipan akan mempresentasikan hasil dari akselerasi mereka selama mengikuti program.

Baca juga:
Ingin Startup Kamu Ikutan Google Demo Day Asia? Ini Caranya!

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
TAGS
RECOMMENDATION

Inilah Alasan Kenapa Google Berinvestasi di Go-Jek

Pada tanggal 18 Januari 2018 lalu, Reuters melaporkan bahwa Google, Temasek Holdings dan China Meituan-Dianping telah berinvestasi di Go-Jek sebagai bagian dari penggalangan dana senilai 1,2 miliar dolar Amerika Serikat

Senin, 29 Januari 2018 | 12:29 WIB
LATEST ARTICLE