LogoDIGINATION LOGO

5 Strategi Agar Bisnis Tidak Bangkrut

author Oleh Ana Fauziyah Kamis, 2 Agustus 2018 | 00:27 WIB
Share
Dalam menjalankan suatu bisnis, seorang entrepreneur pastinya akan melewati berbagai macam proses naik turun
Share

Dalam menjalankan suatu bisnis, seorang entrepreneur pastinya akan melewati berbagai macam proses naik turun. Segala macam risiko harus dihadapi agar bisnis bisa bertahan dan tidak mengalami kebangkrutan. Salah satu penyebab utama suatu usaha gulung tikar adalah kurangnya keuntungan atau laba. Oleh karena itu, seorang wirausaha harus berupaya menghasilkan pendapatan yang cukup dan secara konsisten mengalir untuk menutup modal dan menghindari kebangkrutan.

Menarik laba merupakan hal yang sulit dipahami karena baik orang yang sudah ahli di bidang pemasaran pun belum tentu berhasil menjual produk atau layanan mereka. “Salah satu hal krusial yang dialami para entrepreneur adalah bagaimana memperoleh laba yang stabil, konsisten, dan berulang,” ujar David Shriner-Cahn, kepada Forbes.

David Shriner-Cahn merupakan presiden Tend Strategic, sebuah biro konsultasi di New York yang fokus membantu pengusaha meningkatkan laba perusahaan dengan mengadakan program BestNetwork for Solopreneurs. 

Untuk menghindari kebangkrutan, Shriner-Cahn menyarankan para pengusaha untuk mengidentifikasi berbagai strategi untuk mendapatkan laba. Berikut adalah lima strategi dari Shriner-Cahn yang bisa kamu contek untuk bisnis kamu:

1. Jadilah ahli

Ada banyak jenis peluang bisnis yang bisa menghasilkan uang, tetapi kamu harus fokus pada apa yang kamu kuasai. Carilah bidang bisnis yang kamu sukai, kuasai ilmunya sampai kamu benar-benar mumpuni, lalu fokus mengembangkannya secara konsisten dan persisten. Jika kamu fokus pada bidang yang kamu kuasai, maka konsumen akan mengenal kamu sebagai seorang ‘ahli’ di bidang tersebut.

2. Berpikirlah secara sistematis

Ciptakan strategi pemasaran yang sistematis karena pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan. Adakalanya salah satu faktor yang membuat bisnis bangkrut adalah karena pemasaran yang tidak sesuai. Fokuskan pemasaran kepada segmen konsumen yang paling membutuhkan produk atau jasa kamu. Dan berikan pelayanan terbaik kepada konsumen kamu. Jangan hamburkan biaya pemasaran untuk konsumen yang tidak sesuai dengan target produk dan jasa kamu karena hal tersebut akan sia-sia dan tidak maksimal.

3. Ketahui seluk beluk produk atau jasa kamu

Bagaimana konsumen akan tertarik dengan produk dan jasa kamu kalau kamu sendiri tidak tahu apa-apa? Kamu harus menguasai seluk beluk produk yang kamu hasilkan atau jasa yang kamu tawarkan hingga kamu dapat menjelaskan secara rinci kepada konsumen. Kamu harus pintar mendeskripsikan produk kamu karena hal itu sangat berkaitan dengan sukses tidaknya pemasaran.

4. Jangan bergantung pada satu pelanggan utama

Diversifikasi aliran penghasilan kamu dan jangan bergantung pada satu pelanggan utama, meskipun pelanggan tersebut sangat loyal dan sering membeli produk kamu dalam jumlah besar. Bergantung pada satu pelanggan dapat menyebabkan arus kas berisiko. Menurut Shriner-Cahn, paling tidak kamu harus mempunyai minimal enam pelanggan tetap. “Semakin banyak kamu dapat membuat sumber penghasilan yang terdiversifikasi, semakin banyak kamu melindungi diri dari kebangkrutan,” kata Shriner-Cahn.

5. Fokus

Fokus dalam hal ini berarti kamu harus konsisten dalam memberikan pelayanan terbaik kepada semua pelanggan tanpa membeda-bedakannya. Kamu harus memperlakukan setiap pelanggan secara sama dalam pelayanan dan harga. “Jangan biarkan klien mendikte dan membuat kamu melakukan apa pun yang diinginkan oleh klien karena hal tersebut tidak menguntungkan bagi bisnismu,” terang Shriner-Cahn.

 

  • Editor: Wicak Hidayat
  • Sumber: Forbes
TAGS
LATEST ARTICLE