LogoDIGINATION LOGO

Indonesia Belum Maksimalkan Investasi TIK untuk Perekonomian

author Oleh Desy Yuliastuti Selasa, 8 Mei 2018 | 09:08 WIB
Share
Paten dan investasi pada sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi salah satu indikator inovasi terpenting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini
Share

Paten dan investasi pada sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi salah satu indikator inovasi terpenting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) dan Qualcomm, perekonomian Indonesia dapat terhindar dari middle income trap dengan mengembangkan ekosistem paten sektor TIK yang lebih baik, sehingga mampu memberikan insentif bagi investasi penelitian dan pengembangan (R&D) di sektor tersebut.

Direktur Program Institute for Development of Economics dan Financial (INDEF), Berly Martawardaya, mengatakan paten inovasi menjadi modal pengetahuan yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan PDB Indonesia.

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa paten memiliki dampak yang lebih besar terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) jika dibandingkan dengan investasi finansial langsung. Setiap kenaikan 10% paten di seluruh sektor industri berkontribusi terhadap pertumbuhan PDB sebesar 1,69%, sementara 10% kenaikan investasi hanya berdampak sebesar 1,64%,” ujar Berly dalam diskusi Peran Investasi Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta Paten terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, di Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Baca juga: Inovasi TIK Terganjal Ongkos Riset

Hasil yang lebih signifikan terlihat di bidang TIK, yang mana kenaikan 10% paten teknologi yang disetujui mampu memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan PDB sebesar 2,34%. Sementara, peningkatan yang sama untuk investasi hanya berkontribusi sebesar 1,87%.

-

Lebih jauh, riset ini juga menekankan potensi Indonesia untuk meningkatkan sistem patennya yang cukup tertinggal dari negara lain. Sebagai ilustrasi, Indonesia hanya mengabulkan 8.872 permohonan paten, jauh di bawah Korea Selatan yang mengabulkan sebanyak 108.875 atau Taiwan yang sebanyak 76.252.

Berkaca dari negara lain, Ia menyontohkan perhatian pada investasi dan inovasi TIK mampu membawa kesuksesan, seperti di Cina, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Justru banyak negara berkembang, terperangkap dan tidak melakukan inovasi sehingga kesulitan meningkatkan pendapatan.

Baca juga: Digitalisasi Kunci Efisiensi Energi di Industri 4.0

“Dalam data Indeks Inovasi Global, Indonesia menempati peringkat 87 dari 127 negara. Bahkan peringkat Indonesia ada bawah Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Dalam data Indeks Daya Saing Global dari World Economic Forum (WEF), Indonesia berada di urutan 36. Data ini masih jauh dari harapan, Indonesia harus segera berbenah dan mengejar ketertinggalan,” kata Barly.

  • Editor: Wicak Hidayat
TAGS
LATEST ARTICLE

Tips Hemat Naik Pesawat

berikut tips agar bisa lebih hemat naik pesawat domestik di Indonesia!

Selasa, 9 April 2024 | 11:39 WIB