LogoDIGINATION LOGO

Bisakah Startup Ecommerce Baru Kalahkan Amazon?

author Oleh Sukindar Senin, 30 April 2018 | 05:27 WIB
Share
Seperti kita ketahui bersama, Amazon telah menguasai ecommerce di beberapa pasar, bahkan perusahaan ini telah mendapatkan separuh pembelian online di Amerika Serikat pada tahun 2016
Share

Seperti kita ketahui bersama, Amazon telah menguasai ecommerce di beberapa pasar, bahkan perusahaan ini telah mendapatkan separuh pembelian online di Amerika Serikat pada tahun 2016.

Pada tahun 2016, Amazon telah menguasai USD 150 milyar dari sekitar USD 360 milyar yang dihabiskan masyarakat Amerika Serikat untuk pembelian retailer online.

Raksasa retailer ini tentunya akan sulit untuk dikalahkan, terutama pada harga, seleksi, dan kenyamanan. Jadi peluang ecommerce apa yang tersisa untuk startup?

Dimana Kelemahan Amazon?

Amazon akan menang untuk barang-barang spesifik yang sudah diketahui, padahal sebagian pengalaman berbelanja terjadi untuk sesuatu yang diinginkan secara tidak pasti.

Beberapa hal yang tidak secara pasti termasuk hiburan, penemuan, ekspresi diri, barang artisanal, dan barang-barang khusus.

Selain itu, banyak pelanggan yang menginginkan barang-barang yang telah terkurasi, dengan penawaran yang tepat, baru, atau berbeda yang disesuaikan untuk mereka.

Di sisi lain, banyak merek dagang yang menyediakan barang langsung-ke-konsumen yang paling menarik tidak dijual di Amazon.

Oleh karena itu, startup dapat menciptakan pendekatan berbasis pribadi dan berbasis komunitas untuk berbelanja dan terus berinovasi pada bagian ini.

Baca Juga:
Rumah Terkunci, Amazon Key In-Car Jadi Solusi

Panduan

Dengan menjual barang-barang dari pihak ketiga, startup juga tidak akan bisa bersaing dengan Amazon, atau perusahaan ecommerce retailer lain seperti Alibaba.

Dalam hal ini, startup akan kalah dalam persaingan harga, yang akan mengakibatkan pendapatan rendah yang tidak sehat untuk pertumbuhan bisnis.

Oleh karena itu, startup harus berinovasi dengan mengambangkan produknya sendiri, yang dikelola, dirancang, dan bersumber dari mereka.

Jika hanya mengandalkan produk pihak ketiga seperti Amazon, margin perusahaan tidak akan cukup sehat untuk bersaing dan terus berkembang dalam jangka panjang.

Tetapi jika perusahaan hanya memiliki pilihan terbatas untuk produk pihak pertama, maka dapat mengambil sebagian kecil saja dari pembelanjaan konsumen dalam kategori tersebut.

Startup juga harus mulai melihat dan menggabungkan beberapa C dalam next-generation commerce, seperti Curation, Community, Commerce, Crowdsourcing, Crowdfunding, C2C marketplaces, dan Cryptocurrency.

Ukuran Terpenting

Untuk mencapai next-generation commerce, ada beberapa ukuran yang perlu diperhatikan dalam melihat dan mengevaluasi startup ecommerce baru.

Beberapa diantaranya adalah kualitas pendapatan, waktu pengembalian efektif versus biaya akuisisi (CAC), waktu untuk menggandakan investasi CAC, model pendapatan berulang, sumber traffic, diversifikasi akuisisi berbayar, dan mekanisme keterlibatan pelanggan.

  • Editor: Wicak Hidayat
  • Sumber: Venturebeat
TAGS
LATEST ARTICLE

Tips Hemat Naik Pesawat

berikut tips agar bisa lebih hemat naik pesawat domestik di Indonesia!

Selasa, 9 April 2024 | 11:39 WIB